Kartu Kuartet, si Kartu Ajaib

         Malam itu, seperti malam-malam Rabu biasanya, aku berangkat menuju Rumah Mengajar Jebres, tempat anak-anak langit belajar setiap Selasa dan Rabu malam. Tempatnya tidak besar, hanya sepetak kecil lahan di samping yayasan panti asuhan. Beralaskan tikar seadanya, di situlah biasanya kami belajar. Malam itu aku berkesempatan untuk mengajar dua anak laki-laki kelas 6 SD, panggil saja Rio dan Rama. Mereka meyodorkan lembar soal latihan ujian nasional. Aku pun membahasnya bersama mereka. Di tengah pembahasan, tampak Rama kebingungan saat aku tiba pada soal tentang sistem peredaran darah. Aku coba untuk mengajaknya membahas lebih lanjut tapi keengganan tampak dari gerak-geriknya. Rupanya dia tak suka pelajaran Biologi terutama topik sistem sirkulasi. Aku pun mencoba mencari cara agar Rama mau belajar mengenai topik tersebut. Spontan, aku bertanya padanya

"Rama suka main kartu nggak?"

"Suka, kenapa kak? aku mau diajak main kartu ya?" balasnya sambil bertanya

"Iya, tapi.., mainnya sambil belajar ya, besok kakak bawain kartu tentang sistem peredaran darah, nanti Rama sama teman-teman main ya sama kakak?"

Dia pun membalas ajakanku dengan seruan, "Horeeee......!!!".

        Akhirnya, aku pun mulai membuat kartu tentang sistem sirkulasi. Ide itu muncul secara spontan, desainnya pun masih belum terbayang di otakku. Hanya modal nekat dan niat, aku menawarkan Rama untuk bermain kartu denganku. Semata-mata hanya agar Rama mau belajar tentang sistem sirkulasi. Syukur-syukur teman-teman yang lain juga mau ikut belajar bersama kami. Dan, inilah kartu sistem sirkulasi yang aku buat untuk Rama dan anak-anak langit lainnya.

Kartu Kuartet Topik Sistem Sirkulasi Dibuat oleh Penulis
        
        Kartu itu terdiri atas 2 bagian, yaitu kartu bagian satu atau kartu yang harus dikumpulkan menjadi satu jenis dan kartu bagian dua atau kartu hukuman. Kartu bagian satu terdiri atas kartu alat-alat peredaran darah, kartu sistem peredaran darah, kartu penyakit yang menyerang sistem peredaran darah, dan kartu pola hidup sehat. Sementara kartu bagian dua terdiri atas kartu hukuman yang berisi soal-soal mengenai sistem peredaran darah dan kartu hukuman yang berisi perintah yang harus dilakukan oleh si pemilik kartu.  Cara bermain kartu ini aku adopsi dari permainan kuartet, sebagai berikut:
  1. Peserta melakukan hopimpa untuk menentukan urutan permainan
  2. Peserta pertama menyebutkan salah satu nama kartu yang dia pegang (nama kartu tercetak tebal dan terletak di salah satu kotak dari empat kotak tersebut). 
  3. Pemain lawan yang memiliki kartu dengan nama kartu yang disebutkan harus menyerahkan kartu tersebut
  4. Kartu dinyatakan selesai terkumpul jika sudah ada empat kartu dengan nama yang sejenis.
  5. Pemain yang memenangkan permainan adalah pemain yang paling banyak berhasil mengumpulkan kartu.
        Saat aku membawa kartu ini ke pengajaran, anak-anak awalnya bingung dan ragu-ragu untuk ikut serta bermain. Namun, lambat laun mereka mulai menikmati permainan kartu hingga tak terasa waktu belajar sudah usai. Beberapa anak memintaku untuk memainkannya lagi di pertemuan selanjutnya yang tentu saja aku balas dengan anggukan.
        Aku senang karena akhirnya aku bisa mengajak anak-anak untuk belajar sambil bermain. Melihat respon anak-anak yang antusias dan bahkan memintaku untuk memainkannya lagi di pertemuan selanjutnya, tentu saja membuat aku tambah semangat untuk mendidik sambil bermain bersama mereka. 
        Tak hanya berhenti di satu jenis kartu saja, aku juga membuat kartu kuartet keduaku. Kali ini tentang materi ekosistem. Materi yang menurutku menarik untuk dijadikan kuartet.

Kartu Kuartet Topik Ekosistem Dibuat oleh Penulis

        Tanggapan anak-anak tentang kartu ini tak kalah antusiasnya dengan kartu sebelumnya. Bahkan salah satu anak memintaku untuk membuat kartu dengan konten matematika. Aku saat itu menyanggupi meski akhirnya sampai saat ini aku belum bisa memenuhi janjiku karena pengajaran vacum sementara akibat pandemi. Namun, keisenganku dalam membuat kartu tak hanya berhenti di situ saja. Demi mengisi waktu luangku saat pandemi, aku membuat satu pack kartu kuartet lagi. Kali ini untuk keponakan aku di rumah. Pikirku, daripada mereka sibuk bermain gadget akan lebih baik jika mereka belajar sambil bermain menggunakan kartu yang aku buat meski temanya ringan, hanya membahas mengenai macam-macam jenis hewan.

Kartu Kuartet Topik Jenis-Jenis Hewan
        
           Aku sengaja memilih kartu dengan gambar yang lucu-lucu kali ini untuk menarik perhatian keponakanku yang memang rata-rata masih berusia 5-7 tahun. Belajar menggunakan kartu kuartet ini menurutku lumayan efektif jika diterapkan untuk anak SD. Cara bermain yang seru, gambar yang lucu-lucu, dan materi yang dibahas secara ringkas dengan gaya yang santai akan membuat anak-anak tanpa terasa telah melalui proses belajar. Bagiku belajar tak melulu harus dengan cara konvensional. Cara yang fun berdasarkan pengalamanku akan lebih menarik minat anak-anak terhadap materi yang akan kita sampaikan. Tak harus tegang, dengan santai justru akan membuat pelajaran masuk ke dalam otak anak-anak dengan lebih mudah. Anak-anak riang, pelajaran masuk dengan gampang, kita sebagai guru pun senang.

Komentar

Postingan Populer